

Museum Taman Prasasti terletak di Jl. Tanah Abang I Jakarta Pusat. Dahulu, tempat ini merupakan pemakaman umum bernama Kebon Jahe Kober dibangun tahun 1795 untuk menggantikan kuburan lain di samping gereja Nieuw Hollandsche Kerk (Sekarang Mueum Wayang) yang sudah penuh. Pada tanggal 9 Juli 1977, pemakaman Kebon Jahe Kober dijadikan museum dan dibuka untuk umum dengan koleksi prasasti , nisan, makam sebanyak 1.372 yang terbuat dari batu alam, marmer, dan perunggu.*)

Februari 2009, memasuki areal museum, kami disambut oleh seekor rusa yang baru saja ditinggal mati pasangannya. Museum ini berupa taman berpohon besar rindang, dengan koleksi prasasti, foto-foto, miniatur makam 27 propinsi di Indonesia, peti jenazah Soekarno dan Hatta, serta kereta jenazah antik.


Seluruh mayat di taman makam ini sudah dipindahkan, kecuali makam Kapitan Jas yang tidak bisa dipindahkan karena mayatnya sudah terbelit akar pohon dan akan rusak apabila dikeluarkan. Meskipun bukan lagi berupa pemakaman, namun aura mistis syahdu masih bisa terasa di sini.

Beberapa prasasti yang dapat kita temukan di sini antara lain adalah A.V. Michiels (tokoh militer Belanda pada perang Buleleng), Dr. H.F. Roll (Pendiri STOVIA atau Sekolah Kedokteran pada zaman pendudukan Belanda), J.H.R. Kohler (tokoh militer Belanda pada perang Aceh), Olivia Marianne Raffles (istri Thomas Stamford Raffles, mantan Gubernur Hindia Belanda dan Singapura), Kapitan Jas (makamnya diyakini sebagian orang dapat memberikan kesuburan, keselamatan, kemakmuran dan kebahagiaan), Miss Riboet (tokoh opera pada tahun 1930-an), Soe Hok Gie (aktivis pergerakan mahasiswa pada tahun 1960-an). *)
*) http://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Taman_Prasasti
1 comments:
PENGEN K SN SAY
Post a Comment