
Saya dan beberapa teman berkunjung ke sana di saat yang kurang tepat, karena bertepatan dengan long weekend di bulan Juli 2009. Reservasi di Penginapan Teratai yang dilakukan jauh-jauh hari ternyata tetap mengecewakan, karena sesampainya di sana, malam hari, kamar yang sudah kami pesan diberikan kepada pemilik penginapan yang sedang berkunjung ke sana, padahal selama perjalanan kami selalu berhubungan dengan contact person penginapan tersebut. Alhasil dengan tenaga yang tersisa, kami mencari penginapan yang masih tersedia. Namun sayangnya, itu sangat sulit, karena seluruh penginapan penuh. Kami mencari apapun tempat yang bisa digunakan untuk bermalam, dari hotel berbintang di Pangandaran hingga mesjid. Tapi hasilnya nihil. Bahkan mesjidpun tidak bisa dimasuki karena dikunci pada malam hari.



Akhirnya, tibalah kami di tempat yang menyempit, hingga perahu tidak dapat lagi melewatinya, kami turun dari perahu dan bertengger di bebatuan. Dikarenakan banyaknya pengunjung, kami harus menunggu giliran untuk memasuki kawasan menyerupai gua tempat kami berenang-renang, inilah yang disebut sebagai Green Canyon. Sungai yang mengalir di batasi tebing-tebing tinggi yang mengungkung tempat tersebut menyerupai gua, di penghujungnya terdapat air terjun.

Untuk menyusuri sungai berwarna zamrud tersebut, kami berenang dan terkadang harus memanjat tebingnya.


Di sana juga terdapat spot tebing menjulang setinggi kurang lebih 3 meter untuk tempat loncat. Sungguh indah tempat ini, apalagi ketika kita sambil mengapung melihat pemandangan ke atas , rasanya segala penat telupakan. Tips untuk mengunjungi Green Canyon, datanglah di saat bukan musim hujan, karena saat musim hujan, air sungai tidak berwarna hijau, melainkan coklat dan aliran sungai menjadi deras, cenderung bahaya untuk direnangi.
Setelah menghabiskan waktu selama 2-3 jam, kami memutuskan untuk kembali ke penginapan untuk beristirahat. Ketika kami kembali ke dermaga, kawasan tersebut sudah penuh, lapangan parkir mobil yang tadi pagi masih lengang, saat itu sudah penuh sesak. Jadi, sangat direkomendasikan untuk datang ke Green Canyon sepagi mungkin untuk menghindari keramaian.
Kami makan siang di salah satu tempat makan di Batu Karas yakni Kang Ayi. Tempat ini direkomendasikan oleh seorang teman, katanya terkenal dengan pancake pisangnya. Di sana kami juga memesan seafood yang patut untuk dicoba.
Setelah makan siang, kami bertolak ke Pangandaran untuk mencari penginapan di sana. Lagi-lagi seluruh penginapan penuh, akhirnya kami mendapat sebuah kamar sederhana di suatu penginapan yang menyerupai tempat kos. Di depan penginapan, malam hari, terdapat tenda yang menjual sate ayam kampung yang tak disangka-sangka rasanya enak sekali.




Malam harinya, kembali kami tidur berdesakan karena tempat tidur yang tersedia hanyalah 2 buah tempat tidur kayu single size. Meskipun banyak pengalaman tidak menyenangkan selama perjalanan, namun tetap tidak mengurangi esensi kenikmatan perjalanan kami.
0 comments:
Post a Comment